Friday, February 18, 2011

DILEMA

Dilema ibu bekerja... hohoho semua pasti paham.
Apalagi masalahnya kalau bukan anak dirumah, sementara kita lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah. Sejak daffa sekolah dan beberapa kali ambil cuti kantor untuk nunggu daffa disekolah, mulai ngerasa iri sama ibu-ibu yang bisa tiap hari antar-jemput anaknya, aktif diacara-acara sekolah anak, dan punya waktu luang yang banyak buat anak.

Aku????
Jam 8 pagi berangkat ke kantor, jam 8 malam baru sampai lagi dirumah. Pagi-pagi sibuk dengan persiapan daffa sekolah daffa, malam cuma punya waktu 1,5 jam sebelum daffa tidur.. Apalagi freya, lebih sering dipegang sama si mbak. Miris, miriiiisss banget ngeliat anak-anakku yang tumbuh tidak dengan tanganku.

Ayah sebenarnya lebih suka kalau aku dirumah. Berhenti dari pekerjaan kantor ku. Walaupun ayah sendiri tidak ingin memaksa. Dia sangat paham akan kondisiku yang sudah mulai bekerja sejak sebelum menikah. Aku yang terbiasa bergelut dengan pekerjaan kantor, bergaul dengan beraneka ragam teman dikantor, pergi pagi pulang malam... apa jadinya aku kalau sehari-hari harus tinggal dirumah. Karena itu ayah bilang, kalau aku berhenti bekerja itu harus dari keinginan ku sendiri dan aku harus benar-benar siap.

Aku ingin berhenti, aku ingin tinggal dirumah bersama anak-anakku.. tapi apa aku sudah benar-benar siap??? siap dalam arti aku sanggup memikul semua konsekuensinya dan tanpa mengeluhkan kebosanan. Aku tidak tau, aku tidak yakin. Kalau boleh sebenarnya aku lebih suka tetap bisa bekerja dikantor sambil membawa anak-anakku.. hehehe tapi dikantor nggak ada childcare.

Tapi apa cuma sekedar bosan masalahku?? nggak, jujur bukan hanya bosan. Nggak jauh-jauh, ini juga soal materi. Aku terbiasa punya uang sendiri, mendapat uang dari hasilku sendiri dan dengan congkak bisa berkaca sambil berkata kepada diri sendiri "Ini Uangku". Aku nggak bisa membayangkan, tinggal dirumah tanpa menghasilkan. Sepenuhnya bergantung kepada ayah (walau sebenarnya ayah menyerahkan penuh pengaturan keuangan rumah tangga sama aku) dan aku cuma bisa meminta... Nggak, aku nggak bisaaaaa...... (kok egois banget ya)

Terpikir untuk coba-coba bisnis dirumah (dan sedang dipikirkan dengan mendalam). Apa ya yang bisa dikerjakan dirumah, nggak terlalu menyita waktu, bisa sambil terus memantau anak-anak. Serius deh, pingiiiiiiiin banget.... Pasti menyenangkan bisa antar daffa kesekolah, bawa-bawa freya sekalian mengerjakan sesuatu yang menghasilkan. apa yaaaaa?????? Apalagi Freya sebentar lagi 2 tahun. Rencanaku umur 3 tahun Freya masuk Playgroup. Bukan karena terlalu terobsesi dengan dunia pendidikan sih, cuma karena dilingkungan rumah jarang ada anak yang seumuran dengan freya dan juga nggak mau masalah daffa soal sosialisasi terulang lagi ke freya... cukup daffa aja.

Jadiii target ku sekarang adalah... mencari kegiatan dirumah yang bisa menghasilkan, menekuni selama setahun sambil kerja kantor... tahun depan, saat freya akan masuk playgroup dan daffa SD, aku bisa say good bye to kantor... and back to be a real mommy.... tapi teteeep ada kegiatan, nggak bosan, ada uang... I wish.... xexexexe

Read More......

Thursday, February 17, 2011

Batuk Oh Batuk

Huwwwwaaaaaaaaa udah lama blog ini ditinggal pemiliknya ternyata, hadoooh gimana sih... tapi kangen juga, akhirnya balik lagi - balik lagi.. hehehe

Aku lagi mau cerita soal Freya yang batuknya gak selesai-selesai padahal sudah hampir 3 bulan.. bingung mau gimana lagi, akhirnya cuma bisa pasrah...

Awalnya dari +/- 3 bulan yang lalu, Freya batuk pilek. Dikasih obat-obatan biasa sampai 1 minggu gak sembuh juga. Akhirnya aku dan ayah bawa Freya ke dokter.. ini dokter yang pertama. Dapat resep obat untuk 3 hari. Setelah 3 hari, pileknya hilang tapi batuk gak mau pergi. Batuknya sih gak parah, tapi seharusnya kalau sehat batuk itu kan gak ada..

Lewat dua minggu Freya pilek lagi plus batuknya yang belum hilang. Aku bawa ke dokter lagi.. ini dokter yang kedua. Dokter curiga Freya ada masalah dengan paru-parunya antara flek atau asma. Dokter kedua sempat tanya apa ada keluarga yang asma. Ya, dari bude ku asma... jadi ada kemungkinan Freya juga asma. Pasrah, asma itu kan alergi, nyembuhinnya ya untung-untungan.... Dapat resep obat untuk 3 hari. 3 hari lewat pileknya hilang... tapi batuknya tetap tinggal.

Karena dari dokter kedua ada dugaan flek atau asma, untuk memastikan aku dan ayah bawa Freya ke dokter didaerah Halim PK. Seorang Profesor, Dokter Spesialis Anak, sub spesialis Jantung (hehehe salah dokter karena namanya sama.. ini dokter yang ketiga. Datang pertama kali karena Freya sudah batuk selama 1 bulan, maka dokter menyarankan tes darah.. hasil tes darah diketahui ada alergi dan bronchitis.. selanjut rontgent dihari yang sama. Hasil rontgen baru ada dua hari kemudian. Pada surat keterangan hasil rontgen tertera "Kesan: KP Aktif" apa maksudnya ya??? coba cari-cari di internet ternyata maksudnya "TB". Merasa lemas seketika sambil bertanya-tanya, masa iya sih... hasil rontgentnya keliatan bersih, mana flek-2nya?? (aku pernah liat hasil rontgen TB, fleknya kelihatan jelas). Oh iya, ada resep obat yang dikasih sama pak dokter. Obatnya lumayan mahal juga, tapi yang jadi masalah adalah jumlah obatnya.. Pak dokter kasih 2 obat racikan dan 3 obat syrup, 5 obat sekaligus.. Mantaaap....

Datang kedua kali kedokter di Halim. Membawa hasil rontgen sambil berharap dokter membaca ulang hasil foto rontgen tidak hanya hasil ulasan yang tertulis di surat keterangannya. Sayang, hasil fotonya nggak diliat sama sekali. Dokter terlanjur percaya dengan ulasan di surat keterangan. Tapi karena kondisi fisik Freya yang agak gempal, dokter gak langsung kasih vonis flek paru. Dokter menyarankan Freya untuk tes mantoux.. so, hari itu Freya tes mantoux.

Empat hari setelah tes mantoux, aku-ayah dan Freya kunjungan lagi ke bapak dokter. Menerut sang dokter hasilnya positif.. sekali lagi bertanya-tanya: bukannya hasil tes mantoux positif kalau lingkar merah terlihat jelas +/- 1 cm ya??? (sementara Freya samar warna kulit dan gak sampai 1 cm). Akhirnya vonis sang dokter jatuh. Freya dikasih resep untuk flek paru. Resep untuk 2 minggu, jika 2 minggu tidak masalah maka harus datang lagi untuk dapat resep 2 minggu kedua. Kalau 2 minggu kedua juga tidak masalah, maka akan diberi resep untuk 5 bulan selanjutnya dengan total pemakaian obat selama 6 bulan.

Minum obat selama 6 bulan??? hadoooh gak ada pilihan lain ya?? gimana sama livernya???

Setelah diskusi sama ayah, resep obat flek paru ditahan dulu. Cari second opinion aku dan ayah pikir adalah langkah yang bijaksana. Dengan mempertimbangkan hasil tes mantoux yang sudah dilakukan, maka hari yang sama (sore harinya) aku bawa Freya ke Hermina Jatinegara. Bertemu dengan Dokter Spesialis Anak sub speasialis Paru (pada awalnya memang dokter inilah yang aku mau tuju, bukan dokter yang di daerah Halim, tapi karena ada kesamaan nama depan jadi bikin aku salah orbit:D).. ini dokter yang keempat. Hasil tes darah dan rontgen aku bawa. Dokter cek. Hasil tes darah tidak masalah (menurut dia), hasil rontgen bersih (dia lihat langsung dari foto rontgentnya, nggak dari hasil ulasan di surat keterangan). Hasil tes mantoux ditangan Freya juga diperiksa... negatif (menurut dia). Seorang Dokter Spesialis Anak sub spesialis Paru yang juga Kepala Bagian Anak di RSCM (entah profesor atau bukan, teman aku bilang dia profesor, tapi aku lihat nggak tercantum di label nama dipintu masuk ruang prakteknya - nggak penting juga lah) mengatakan Freya bersih atau negatif. Alhadulillah, setidaknya biar opini ini yang aku pegang dulu. Untuk kunjungan ini, sang dokter sama sekali nggak kasih resep (kebetulan pileknya freya sudah hilang, tapimasih batuk).

Dua minggu lewat daffa kena flu, dalam 3 hari Freya tertular... Batuk, pilek, panas, muntah-muntah.... paket lengkap anak sakit (minus diare ding). Maka kembalilah aku, ayah, freya, kali ini plus daffa ke Hermina. Yang dituju pastinya dokter yang sama yang kami temui terakhir kali. Keluhannya ya itu tadi, pilek, panas, muntah-muntah plus batuknya yang gak sembuh-sembuh (malah tambah parah karena flu). Sekali lagi sang dokter meyakinkan bahwa nggak ada yang mencurigakan dari Freya. Batuk, pilek, panas dan muntah-muntahnya semata karena flu, sementara batuknya yang nggak sembuh-sembuh lebih kearah alergi. Menurut sang dokter, beliau tidak mendengar suara nafas aneh khas penyakit paru bahkan asma sekalipun. Sementara ini Freya harus dijauhkan dari debu tebal, asap rokok, kacang tanah, coklat (kalau mau cuma boleh coklat LINDT 70). Disini sang dokter kasih resep untuk flunya. Ternyata resep sang dokter ramah dikantong, gak lebih dari 50k xixixi....

Obat sudah habis. Pilek, panas, muntah-muntahnya sudah hilang. Batuknyaaa..... berkurang, tapi nggak hilang. Bingung harus gimana lagi.. ya pasrah aja lah, sambil berdoa plus ikhtiar bawa Freya (daffa juga ikutan sih) ke laut (ancol maksudnya) tiap sabtu pagi (subuh-subuh lhooo).

Mohon doanya ya teman-teman semua. Smoga nggak ada hal-hal yang mengkhawatirkan dari batuknya Freya.... Salam hangat dari akuuuu..........

Read More......