Wednesday, February 24, 2010

wanita oh wanita

Beberapa hari ini ramai di twitter mengenai kasus posting Mario Teguh - Motivator yang menuliskan beberapa wejangan yaitu:
1. Pada akhirnya kita harus memilih wanita yang baik untuk istri, pria yang baik untuk suami, dan membangun keluarga yang baik.

2. Jodoh itu di tangan Tuhan. Akan lebih baik jika kita periksa apakah kita mempersulit orang yang ingin memperjodoh kita.

3. Wanita yang pantas untuk teman pesta, clubbing, begadang sampai pagi, chitcat yang snob, merokok dan kadang mabuk, tidak mungkin direncanakan jadi istri.

4. Hidup berbahagialah dengan istri anda yang baik, atau suami anda yang anggun. Tidak ada kebahagiaan selain kebaikan.

Wejangan nomor 3 ternyata mengundang kontroversi. Banyak follower Mario Teguh yang akhirnya memberikan teguran keras, bahkan cacian dengan bahasa yang kurang pantas pada postingan tersebut. Kasus berlanjut dengan penutupan account milik Mario Tegus di Twitter, sangat disayangkan.

Aku sendiri sebenarnya baru tahu kasus ini melalui Facebook. walaupun punya account Twitter tapi agak malas membuka, lebih sering bermain-main dengan Facebook. Sangat disayangkan kalau postingan yang, menurut aku, isi baik ternyata malah dihujat oleh orang banyak. Miris, terutama kalau sang penghujat ternyata wanita yang seharusnya bisa menjadikan wejangan tersebut sebagai motivasi untuk membuat dirinya lebih baik.

Aku sendiri tidak merasa ada masalah dengan postingan tersebut. Sangat baik dan mengingatkan. Coba bayangkan, apa jadinya seorang anak yang selalu melihat Ibunya pulang malam dalam kondisi 'teler' sehabis clubbing. Pelajaran baik apa yang dapat dipetik oleh sang anak, contoh baik seperti apa yang akan ditiru??

Sewaktu pemerintah akan mengesahkan RUU tentang pornografi juga banyak penentangan yang, celakanya, juga dilakukan oleh banyak wanita. Menurut aku... RUU tersebut merupakan salah satu bentuk penghormatan negara terhadap wanita, agar wanita tidak mudah dilecehkan... Tetapi mengapa banyak wanita yang menentang??? Apalagi kemudian dihubung-hubungkan dengan kebudayaan beberapa daerah di Indonesia. Hey... apa yang protes itu tidak bisa membedakan mana kebudayaan dan mana yang 'mempertontonkan tubuh'!!!

Balik ke kasus posting Mario Teguh di Twitter... Kalau mau jujur, coba tanyakan kepada beberapa laki-laki, wanita seperti apa yang kalian cari untuk dijadikan istri?? Jawabannya standar, ingin wanita baik yang baik-baik.

Aku pernah iseng-iseng tanya ke beberapa teman laki-laki dikantor. sebagian besar dari mereka adalah yang terbiasa dengan video dan gambar wanita seksi diinternet bahkan pertemanan dengan pembicaraan (chatting) yang menjurus sex.

Aku bilang "kok kayaknya nggak fair ya, kalian senang dengan video, gambar wanita-wanita seksi tanpa busana bahkan sexchat dengan perempuan-perempuan lain lewat internet, sementara kalian ingin istri-istri kalian menjadi wanita baik-baik, yang auratnya hanya dibuka didepan kalian. Gimana supaya fair kita buat kalau... kalian masih senang melihat video, gambar yang memperlihat tubuh wanita lain diinternet, maka jangan marah dong kalau istri kalian juga mau memperlihatkan tubuhnya diinternet untuk laki-laki lain, juga kalau kalian masih senang sexchat dengan perempuan-perempuan lain diluar sana dengan webcam kalian ini, jangan marah ya kalau wanita-wanita kalian juga ingin melakukan hal yang sama dengan laki-laki lain diluar sana."

Mau tahu komentar mereka... "wah ya nggak apa-apa donk, jadikan perempuannya makin banyak.. kita malah seneng!!"

Trus aku bilang lagi... "kalian ngomong gitu karena yang ngomong seperti ini adalah gw... teman kalian. Bayangin kalau yang terbersit, terpikir, bahkan cenderung membenarkan omongan gw... sampai berniat mempraktekkan adalah istri-istri kalian, apakah kalian masih bisa bilang, "wah ya nggak apa-apa donk, jadikan perempuannya makin banyak.. kita malah seneng!!".....". "coba pikir lagi...".

Mereka diam, sampai akhirnya salah seorang teman bilang.. "kalau yang kayak gitu sih cuma buat seneng-seneng doang, kalau mau jadi istri sih harus perempuan baik-baik, kalau mau ikutan kayak gitu juga sih mendingan jangan jadi istri gw...."

SEE!!!! Tidak hanya seorang Mario Teguh.. hampir sebagian besar laki-laki juga mengatakan hal yang sama.. Motivator itu hanya coba mengingatkan kita. Berpikirlah wahai wanita...... berpikirlah sekali lagi....

Apa yang salah dengan dunia ini... Ada apa dengan wanita-wanita Mu Ya Rab...

Aku sendiri adalah pengagum motivasi-motivasi yang diberikan oleh Mario Teguh. So, Salam Super!!!

Read More......

Monday, February 22, 2010

Ayah Sakit...

Baru sempet posting lagi nih... Mau cerita kejadian hari Rabu minggu lalu tepatnya tanggal 17 Februari 2010.

Hari Rabu adalah hari latihan futsal buat ayah dengan teman-teman kantornya. Biasanya, kalau hari rabu aku pulang lebih dulu. Ayah latihan futsal sampai jam 8 pm, jadi kalau harus nunggu kasihan daffa sama freya. Aku sampai pasti mereka sudah tidur. So.. hari rabu adalah harinya pulang sendiri.

Tapi, hari rabu, 17 Februari 2010, sudah masuk waktu pulang kerjaan masih banyak. Mau ditinggal, gak tega ngeliat meja kantor masih warna-warni. Ya udah, har ini pulang malam bareng sama ayah aja setelah futsal selesai.

Ayah telepon jam 7 pm, karena kerjaan belum selesai juga aku minta ayah jalan duluan ke lapangan. "Nanti aku nyusul ke lapangan" aku bilang githu...

Jam 7.30 pm, hp ku bunyi, aku liat nomor ayah yang masuk, kok tumben sempet nelpon jam segini. Aku angkat, ternyata adik aku yang bicara (adik laki-2 aku memang sekantor sama ayah). Dia bilang "Ka.. disuruh nyusul ke lapangan, ka iip jatuh, tangannya patah!!"......

Ataghfirullah.... "iya!!". Langsung aku berangkat kelapangan futsal yang lokasinya memang gak terlalu jauh dari kantor. Lupa sudah mematikan komputer atau belum, langsung aku berangkat. Deg-2an, gemetar, lemas, pusing... campur aduk. Cuma bisa berdoa mudah-mudahan gak benar-benar patah.

Sampai di lapangan, aku lihat ayah sedang diurut orang seseorang. Ternyata memang orang yang dipanggil oleh pengurus lapangan futsal tersebut. Menurut beliau, tangan ayah gak patah, cuma ada engsel yang geser. Tempurung sikutnya, agak bergeser kedepan, iiiihhhh ngilu........ hari itu kami pulang dengan mobil kantor dan adikku yang menyetir. Esok harinya, sukses aku gak ngantor... hehehe

Hari ini sudah hari ke 5, kondisinya mulai membaik. Bengkak dan sakitnya sudah mulai berkurang. Mudah-mudahan kondisi ayah cepat pulih kembali. Amiin...

Read More......

Tuesday, February 16, 2010

Kunjungan ke Al-Marjan Kampus 1

Akhirnya... jenuh yang dirasa selama satu bulan kemarin mulai berangsur-angsur hilang. Jangan tanya bagaimana caranya, gak jelas... menguap dengan sendirinya.
Senangnya mulai punya feel lagi. Mulai ceria lagi, punya semangat menjalani hari. Walaupun belum pulih sempurna, tapi setidaknya mulai ada warna.

hhhhmmmm sekarang bingung, mau nulis apa ya???
Oh iya, mau cerita soal jalan-jalan ke halaman Sekolah Al-Marjan aja deh...
Hehehe.. ke halaman sekolah?? Memang baru kehalamannya aja, karena datangnya hari minggu, sekolah lagi libur, jadi cuma bisa lihat halamannya aja...

Sudah pernah aku tulis sebelumnya kalau Daffa akan mulai masuk sekolah tahun ini dan pilihan jatuh ke TKIT Al-Marjan. Tapi karena TKIT Al-Marjan ada 2 (di Komp. Duta Indah dan Jl. Muda Parsi), rencananya sebelum memutuskan daffa mau ditempatkan dimana kami (diriku, ayah dan daffa) mau survei dulu. Melihat-lihat, sampai akhirnya biar daffa yang memutuskan mau sekolah di TKIT Al-Marjan Kampus 1 atau Kampus 2.

Setelah dua minggu batal survei karena hujan sepanjang hari, jadilah hari Minggu 14 Februari 2010 kemarin (kebetulan hujannya lagi cuti sebentar) diriku, Ayah, Daffa, nggak lupa Freya, jalan-jalan ke Komp. Duta Indah tempat TKIT Al-Marjan Kampus 1 berada.

Waktu pertama melihat dari jauh... wow, bagus ya sekolahnya, besar....
Ketika dekat baru kami tahu ternyata gedungnya adalah gabungan TK - SMP Al-Marjan (hihihi... pantes aja besar). Karena kami datang hari minggu, nggak ada petugas atau humas yang bisa ditanya-tanya. Sementara harus berpuas dengan melihat gedungnya aja. Punya niat untuk balik lagi minggu depan. Mau tanya-tanya dan lihat secara langsung proses belajar - mengajar disana.

Tapiiiii......... waktu Daffa ditanya "Daffa mau sekolah disini?", dengan spontan dan tegas Daffa jawab "nggak, Daffa mau sekolah di tempat aa aja". Hhmmmm, kebetulan Daffa memang punya teman yang sekolah di TKIT Al-Marjan 2 yang biasa dia panggil 'aa.

Kalau bicara soal TKIT Al-Marjan Kampus 2, aku sudah cukup familiar. Aku, Ayah, Daffa, sudah sering lewat dan berkunjung kesana. Mungkin karena itu juga Daffa lebih memilih sekolah disana, mungkin dia merasa lebih familiar sehingga merasa lebih nyaman.

Berfikir ulang... berfikir lagi.. mungkin pilihan memang lebih condong ke Kampus 2 sih. Kampus 2 hanya TK dan Playgroup, nggak ada SD dan SMP nya, jadi yang ada disana memang anak-anak TK sebaya atau Playgroup yang lebih kecil. Nggak ada anak yang lebih dewasa bahkan jauuuuuuhhhhh lebih dewasa dari Daffa yang gabung, bersekolah, berada disatu gedung yang sama.

Agak-agak nggak nyaman kayaknya, kalau setiap hari Daffa bergabung bersama kakak-kakak SD atau SMP, walaupun aku yakin kakak-kakak SD atau SMP Al-Marjan pastilah contoh kakak-kakak yang baik dan sopan... (secara sekolah basis agama, Insyaallah).

Tapi ini baru pendapat aku aja sih, belum tahu pendapat ayah. Kalau Daffa jelas, lebih pilih Kampus 2.
Kita tanya ayah dulu ya Daffa.... mungkin ayah punya pandangan lain....

Read More......

Tuesday, February 9, 2010

Jenuh

Beberapa bulan terakhir ini kok agak aneh ya...
Merasa lebih nyaman sendirian, agak males chit-chat sama yang lain, ngambang.... gak jelas deh. Kayaknya lagi ada masalah secara sosial yang tak tergambarkan. Kenapa ya????

Asik sendiri, denger musik, browsing, baca, nulis... benar-benar menarik diri secara sosial. Apa ini karena jenuh??? Sebenarnya jenuh itu apa sih, bosan itu yang seperti apa? Kalau dirasa-rasa... nggak jenuh kok, gak bosan. Tapi ngambang, statis, gak ada irama, gak ada gejolak, lebih kearah mati rasa....

Menurut penjelasan yang ada di sebuah situs, hal ini disebabkan oleh kejenuhan / kebosanan yang akut.... woooowww, kalimatnya menyeramkan!!!

Disana dijelaskan, "tingkat kejenuhan / kebosanan jika sudah mencapai tingkat tertingginya maka tidak akan terlalu mengganggu lagi. Tapi dampaknya, pikiran jadi "gamang". Terasa tenang, tidak memili gejolak-gejolak seperti normalnya, lebih senang berada dalam kesendirian dari pada bersosialisasi dengan sesamanya, namun bahayanya keadaan ini sampai pada orang tersebut tidak lagi memiliki obsesi, tidak lagi tahu igin apa dalam hidupnya dan tidak ingin melakukan apapun. Aktifitas yang dijalaninya hanyalah aktifitas rutin yang memang harus dijalaninya sebagai sebuah kewajiban"

Hahahaha..... untung disana gak dibilang... "lama-lama bisa gila".
Tapi, benar juga kali ya... awalnya memang bosan, jenuh dengan rutinitas.
Kalau sebelum ini, masih ada kegiatan lain selain rumah-kantor-rumah, masih ada kampus... lumayan bisa untuk meningkatkan adrenalin dalam debat atau sekedar sharing pemikiran ringan dibeberapa mata kuliah. Sekarang.... hmmmm.

Sepertinya memang butuh kegiatan lain selain jalur rumah-kantor-rumah. Cari kegiatan apa ya??? Bisnis-bisnis kecil yang bisa menyita perhatian seru kali ya... tapi bisnis apa??? Inginnya sih ada kegiatan lain selain rumah-kantor-rumah, tapi daffa-freya tetap nggak ketinggalan. Dimana ya bisa cari partner yang pas??

Harus buru-buru ditandaklanjuti nih, sebelum berkelanjutan dan akhirnya diriku mesti terdampar di meja psikiater (wuuuiiiiiihhh......)

Btw, ada yang kasih saran, hal yang harus dilakukan adalah balik ke Sang Pemilik Hidup. Balik dalam artian lebih berserah dan lebih bersyukur. Karena kejenuhan bisa juga merupakan gejala bahwa kita kurang mensyukuri nikmat-Nya... Jika kita senantiasa bersyukur atas nikmat-Nya, maka kita akan sangat menyadari bahwa kita adalah orang yang beruntung dengan segala yang kita miliki karena tidak semua orang bisa memiliki sebanyak yang kita punya..... (tengkiu Pak Haji... hehehe).

Astagfirullah... mungkin juga ini benar. Ya, ini mungkin saat dimana rasa syukur cuma mudah diteorikan namun sulit dalam pelaksanaan. Wallahualam.

Read More......

Wednesday, February 3, 2010

Tayangan TV Pagi Ini

Bincang-bincang pagi di salah satu TV swasta hari ini membahas tentang ABG-ABG yang rela menjual dirinya demi mendapatkan uang. Sang Narasumber yang nama dan wajahnya telah disamarkan, sewaktu ditanya mengapa mau melakukan hal tersebut menjawab "ya... hasilnya kan lumayan bisa buat jajan". Oh my.... tubuhnya rela digadai untuk uang jajan????

Cara promosi mereka lewat dunia maya, terutama lewat salah satu situs jejaring sosial yang sedang booming saat ini. Bukan hanya foto, mereka bahkan sampai berani memasang tarif. Hal yang nyata terjadi didunia yang benar-benar nyata...

Tapi kemudian saya jadi bertanya, untuk apa ya TV swasta tersebut mengangkat hal ini secara live dipagi hari, disaat orang-orang sedang asik duduk didepan TV menanti berita pagi??

Mungkin, masalah prostitusi ABG ini sedang marak menjadi pembicaraan di lingkungan sosial. Mungkin TV swasta tersebut ingin memperlihatkan kepada kita bahwa masalah-masalah sosial seperti ini adalah nyata dan benar-benar terjadi dilingkungan kita. Sehingga dengan tayangan tersebut kita bisa jadi lebih waspada terutama jika kita memiliki anak perempuan usia-usia ABG.

Hanya sekedar pandangan pribadi... mungkin akan lebih bijaksana jika masalah prostitusi ini tidak diangkat secara live pada pagi hari. Malam yang agak larut sepertinya akan lebih cocok walaupun materi yang dibahas mungkin memang sedang in.

Kalau dilihat dari segi rating, pastinya lebih baik tayangan pagi, namun... jika bahasannya mengenai prostitusi ABG yang dilakukan via jejaring sosial, dan ditayangkan pagi hari, bukannya malah akan menimbulkan keingintahuan yang sangat besar dalam masyarakat??

Jika dari 100 ribu orang yang menyaksikan tayangan tersebut, mungkin 10 ribu diantaranya menjadi penasaran. 5 ribu diantaranya spontan berfikir...'nanti coba cari-cari ah..' sementara yang 5 ribu lagi baru terfikir untuk mencari pada saat buka situs jejaring sosial tersebut di kantor atau dimanapun.

Dari 10 ribu yang penasaran, mungkin yang 1000 akan secara iseng mencoba berteman / meng"add friend". Dari 1000 yang mencoba berteman, mungkin 100 diantaranya memilih nekat menelpon dan mengajak kenalan.... dan akhirnya iseng bertanya-tanya ini dan itu yang menjurus. Sampai akhirnya... mungkin saja dari 100 orang tersebut terciptalah 10 orang, yang ditakdirkan memiliki otak 'produk gagal', menjadi klien baru sang ABG.

Perbandingannya mungkin tidak signifikan, dari 100 ribu hanya 10 orang yang deal. Tapi jumlah ini tetap besar nilainya untuk suatu kerusakan moral. 10 orang deal.. bagaimana dengan 1000 orang yang iseng coba berteman?? Dari 1000 orang tersebut, jika yang berani telpon diasumsikan 100 orang, maka sisanya...., 900 orang, 100 diantaranya bisa saja lebih memilih berteman intim or sex chatting lewat webcam karena menilai cara ini lebih aman.

Angka-angka diatas memang hanya sebuah asumsi dan juga hanya sekedar hasil imajinasi yang berkembang dengan penuh kengerian. Mungkin TV swasta yang berniat baik untuk memberikan informasi tersebut tidak sadar dengan euforia yang mereka ciptakan.

Semoga ini memang hanya sebuah imajinasi yang tidak nyata. Sejujurnya... ini mengerikan.

Read More......

Tuesday, February 2, 2010

matikan lampu saat tidur yuk...

Dengar dari Jak-FM hari ini, "matikan lampu dan tv pada saat tidur.. karena tubuh memerlukan gelap untuk memproduksi melatonin sementara kita tidur, melatonin adalah salah satu hormon yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh bahkan dapat mencegah kanker."

Hmmm... pernah dengar sih sebelumnya dan sudah agak lama.
Coba browsing cari-cari info... ternyata memang sudah banyak yang menulis tentang ini. Tapi kok rata-rata tulisan dari blog ya??? susah juga nyari penjelasan dari dokter atau ahlinya langsung. Tapi nggak apa-apalah bisa buat tambahan informasi...

Seorang Biolog, Joan Roberts menemukan rahasia setelah melakukan percobaan pada hewan. Ketika hewan tersebut diberi cahaya buatan pada malam hari, melantonin nya(salah satu hormon dalam sistem kekebalan yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat) menurun dan sistem kekebalan tubuhnya melemah. Rupanya, cahaya Lampu – seperti juga TV – menyebabkan hormon menjadi sangat lelah. Keadaan malam yang gelap diam-diam berkolaborasi dengan tubuh. Hanya dalam keadaan yang benar-benar gelap tubuh menghasilkan Melantonin. Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari – sekecil apapun sinarnya menyebabkan Produksi hormon melantonin terhenti. Ternyata hal ini mampu membuat sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga sangat rentan terhadap penyakit terutama virus flu yang sangat mudah menyebar.
Tidur yang berkualitas dalam artian bahwa dalam selang waktu selama kita tidur, otak kita benar-benar dalam keadaan beristirahat. Beberapa hal yang terkadang sering kita lakukan saat tidur yakni menyalakan lampu atau sinar cahaya. Sinar cahaya saat kita tidur menjadikan kualitas tidur kita kurang baik, ini dikarenakan sinar tersebut masih berperan sebagai perangsang stimulator kerja otak.
Secara ilmiah, cahaya yang ada dalam ruangan tidur akan menembus sampai bagian mata kita walaupun dalam keadaan terlelap, sinar tersebut akan memasuki ruangan stimulator yang nantinya direspon oleh otak. Dengan kata lain walaupun mata kita terpejam, tetapi jika ada cahaya yang bersinar maka otak kita akan bekerja untuk merespon atau mengartikan cahaya yang masuk tersebut.
Kejadian ini yang mengakibatkan kualitas tidur kita sangat rendah karena otak masih bekerja walaupun dalam kuantitas yang rendah. Tidur yang baik adalah dengan mematikan lampu atau benar-benar dalam keadaan gelap, sehingga tidak ada rangsangan yang harus diterima oleh mata dan otak kita. Dengan itu kita akan mendapat kualitas tidur yang tinggi dan relaksasi yang baik.

Read More......

Monday, February 1, 2010

home sweet home........


Rumah....
Apa sih yang terbayang kalau bicara soal rumah?
Sebuah bangunan, tempat kita berlindung dari panas, hujan, tempat kita beristirahat setelah aktifitas di luar seharian... hhhmmmmm, trus apa lagi???

Kita selalu menyebut rumah dengan "rumah"...
Tapi mengapa orang-orang barat sana menyebut dengan "house" dan "home"???
Mengapa harus ada dua penyebutan yang berbeda untuk satu arti?


Ternyata....
"House", biasa diartikan sebagai rumah secara fisik. Bangunan / gedung yang ditinggali atau digunakan sebagai tempat berlindung.
Sementara "home" memiliki arti yang lebih dalam. "Home" adalah rumah dalam arti psikis. Rumah dari jiwa kita.

Rumah memang seharusnya bukan hanya sekedar bangunan yang tak berjiwa. Rumah seharusnya dapat menjadi pelindung lahir-batin penghuninya. rumah yang baik, ditinggali oleh keluarga yang baik. Keluarga yang dapat saling mengisi. Keluarga yang selalu menguatkan.

Rumah seharusnya menjadi tempat jiwa yang lelah untuk pulang dan bersandar. Mungkin rumah tidak selalu berisi tawa, terkadang juga ada air mata. Tapi, penghuni rumah yang saling mengisi dan berbagi, akan menghapus air mata dan mengubahnya jadi tawa.

Mengapa terkadang penghuni rumah lupa dengan fungsi rumah dan membuat rumah hanya berfungsi sebagai "rumah"??
Mengapa terkadang penghuni rumah melihat dunia diluar sana lebih berwarna dari rumah mereka??
Mengapa terkadang penghuni rumah tidak tersenyum, padalah rumah telah menyambut mereka dengan senyuman terbaik, dengan pelukan terhangat dan dengan cinta yang paling tulus??

Teman.....
Senyum kecil rumah untuk kita itu indah, peluk hangat rumah untuk kita itu nyaman dan cinta tulus rumah untuk kita itu tak ternilai.

So... ingin seperti apa rumah kita??? kitalah yang memutuskan....

"House" atau "Home"?????

Read More......